Menulis tema ini adalah satu spirit tersendiri bagi saya, yang kiranya terlalu naif jika harus mengatakan sekedar mengisi kolom rubrik saja. Tafsir Faidh al-Rahman telah mengisi hari-hari saya di Jogja kala itu, di ambang perjuangan spirituil di pesantren dan juga perjuangan formil menyelesaikan tugas akhir skripsi. Ya, dengan lugas saya harus mengatakan bahwa tafsir legendaris ini menjadi mahakarya ulama nusantara yang harus mendapat tempat tertinggi bagi semua karya-karya tafsir Nusantara lainnya. Sembari tiada henti mentawassuli Mbah Kyai Sholeh, saya berusaha menyelami hasil scan manuskrip yang beberapa bagiannya robek dan termakan rayap itu. Hanya ketakjuban yang mendahului dari semua rasa penasaran…
-
-
Secara definitif, Ilmu dalam bahasa Arab berasal dari kata “‘ilm” yang mendasarkan maknanya pada lambang, tanda, atau petunjuk yang mampu mengenali sesuatu atau seseorang. Istilah “ma’lam” juga memperlihatkan konsep yang serupa, yaitu sebagai penunjuk jalan atau pengarah bagi individu. Dengan demikian, secara etimologis, “‘alam” mengacu pada petunjuk atau arah. Kata “ilmu” beserta variasi bentuknya disebutkan sebanyak 854 kali dalam Al-Qur’an, yang mengarah pada proses memperoleh pengetahuan dan pengetahuan itu sendiri. Jika kita melihat dari segi terminologis, para cendekiawan Muslim dari masa lampau hingga masa sekarang memiliki berbagai pandangan tentang apa sebenarnya ilmu itu. Pandangan-pandangan ini mencerminkan kepedulian mendalam umat Islam…
-
Memiliki Ilmu menjadikan seorang manusia menjadi insan kamil. Manusia yang memiliki kebijaksanaan, keluhuran budi, serta arah hidup yang terarah. Namun, seringkali ilmu juga menjadi satu ancaman besar bagi pemeluknya. Ia menjadi satu pintu kesombongan, keangkuhan, hingga memunculkan perasaan adi daya merasa paling benar. Hingga terkadang menimbulkan dampak yang dirasa fatalistik, “berilmu semakin menjauhkan manusia dari Tuhan”. Pernyataan di atas memenuhi catatan harian saya, kala beberapa waktu diskusi-diskusi di kelas perkuliahan Kalam dan Tasawuf menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang mencerahkan. Kesimpulan-kesimpulan itu seakan mempertanyakan ulang bahwa sudah benarkah perjalanan ilmu ini akan bermuara pada muara insan kamil yang sering menjadi bahan perbincangan dalam…