Tiga tahun silam, kala mataku dimanjakan kemuning padi akhir tahun, juga Pak Urip yang masih sering menyapaku saat melintas dengan motornya. Aku masih sering berurusan dengan hama. Tikus-tikus di sini selalu membuatku jengkel. Pasalnya, aku pernah gagal panen. Hampir separuh dari perhitunganku meleset. Perencanaan delapan kuintal yang kuharapkan raib begitu saja. Bahkan, tidak hanya aku yang ditimpa kemalangan, orang-orang di sini pun serupa demikian. Tikus-tikus itu merangas, merusak bubu-bubu kawat kami. Serangan mereka sulit ditebak. Pengairan yang kurang maksimal ditambah hujan yang tidak menentu setiap harinya membuat kami harus ekstra berjaga. Tidak sedikit dari kami yang berkemul tebal menahan tusukan…
-
-
Dalam sebuah bus yang ringkih, nampak seorang pria paruh baya gamang berhadapan dengan pesan masuk di gawainya. Ia meresah, tertunduk mencoba mengunyah pesan-pesan tentang tuntutan hidup yang tak manusiawi itu dengan serat. Sesekali ia butuh meneguk air dan nafas yang longgar. Kau tahu, negeri ini sedang berhadapan dengan satu tantangan besar. Tentang kelanjutan hidup warga-warga yang seharusnya tak bersalah atas pilihannya. Ia masih menatap gawainya, mencoba memilih diksi-diksi indah untuk meneduhkan amarah istrinya. Baginya, sungguh perjalanan ini amatlah sesak. Saat ini, uang tidak cukup hanya untuk sesuap nasi. Dalam tidurnya, ia pun harus berpikir soal esok hari, dua anaknya yang…
-
Musik di Zaman Abbasiyah – Islam menjunjung tinggi seni. Pendapat ini rasanya tak begitu berlebihan, mengingat fakta sejarah yang tertulis di buku Hitti yang saya temui. Pada masa Abbasiyah, seringkali sejarah banyak menyebut soal lompatan-lompatan ilmu pengetahuan yang begitu cepat. Penyebutan Baitul Hikmah dan kegiatan penerjemahan karya menjadi satu topik menarik dalam setiap diskusi-diskusi. Namun seringkali seni menjadi bahan pembahasan yang terlewat dan juga berulangkali terbentur oleh kepentingan-kepentingan fiqhiyah. Bukankah Abbasiyah saat itu maju dari berbagai aspek, dan bukan hanya ilmu pengetahuan saja. Musik di Zaman Abbasiyah Istana dan Musik Keterbukaan yang dilakukan Abbasiyah menjadi landasan awal mengapa sektor-sektor yang…
-
Lain daripada yang lain, kiranya itu yang cocok disematkan kepada Presiden keempat kita. Gus Dur, adalah sosok idola bangsa, dengan kebersahajaan serta pembawaan sense of humor yang tinggi. Humor-humor yang Gus Dur buat adalah cerita-cerita anekdot yang dilayangkan pada tokoh-tokoh kenegaraan, pejabat-pejabat di bawahnya, hingga sampai pada tokoh-tokoh keagamaan. Walau kepemimpinannya tak berlangsung lama, tetapi guyonan-guyonan Gus Dur selalu renyah jika diulang kembali. Sense of humor merupakan kepekaan pada segala hal yang berbau humor. Mudahnya, orang yang mempunyai sense of humor tinggi akan merespon segala sesuatu di depannya sebagai bahan lelucon dengan mudah. Orang dengan sense of humor yang tinggi…
-
Sebuah karya yang lahir dari proses kreatif, memang lahir tidak jauh dari kondisi lingkungan yang mendiaminya. Entah itu penggambaran langsung dari sisi penulis maupun latar yang ditampilkan, semua pastinya memiliki sisi miniatur kehidupan yang didiami oleh penulis. Bahkan karya fiksi sekalipun, tidak akan luput dari hal demikian. Tidak hanya karya sastra negeri ini, bahkan mancanegara pun begitu. Perjumpaan saya pada karya Pak Tohari justru melalui sebuah cerita pendek “Jasa-jasa Buat Sanwirya”. Kisah pilu lakon sang penderes (penyidap nira kelapa) itu justru membawa ciri khas tersendiri, tentang Islam dan benturan tradisi masyarakat saat itu. Sungguh, Pak Tohari telah mengupas setiap latar…
-
Perjumpaan saya pada “Meditations on First Philosophy” adalah bentuk jawaban atas keresahan-keresahan selama ini. Descartes menemukan Tuhan. Begitulah kalimat yang bombastis untuk mengatakan kondisi keresahan demikian. Bahkan saya pun harus ajeg memahami satu per satu, kalimat per kalimatnya, yang seluruhnya adalah fakta tak terbantahkan. Dalam Meditations bab 3, ia membuka dengan menutur I will now shut my eyes, stop my ears, and withdraw all my senses. Descartes menutup semua persepsi dan benar-benar menghilangkan bentuk kebendaan atas segala pikirannya. Namun pernyataan itu justru membuat kebingungan yang mendalam akan tesisnya sendiri, tentang segala realitas yang hadir pada kalimat-kalimat setelahnya. Sungguh betapapun persepsi…
-
Nasirun sudah berdandan rapi dengan baju koko putih dan sarung hitamnya. Tak lupa satu serban hijau di pundaknya menambah kewibawaan seorang ketua takmir yang baru saja terpilih untuk kedua kalinya, sebulan yang lalu. Songkoknya berbordir ornamen bebungaan dengan jahitan benang kuning keemasan. Dan yang paling penting parfumnya, misk hajar aswad yang ia pakai khusus hari Jumat. Wanginya begitu semerbak, menusuk hidung para pedagang kaki lima, tukang ojek, hingga masuk ke warung-warung yang ramai para karyawan makan siang. Sekarang pukul sebelas kurang lima belas. Nasirun mempercepat langkah, ia hendak absen pertama ke malaikat penjaga pintu masjid. Sejak kecil ia sudah sering…
-
Aku masih tak begitu percaya jika sebuah gitar tua Madarji bisa masuk istana. Di tempat yang sama, orang-orang masih berdiri di kaki masing-masing, bergelut dengan keadaan, dan mencari segala yang berbau nominal uang. Pun apa yang terjadi dengan pesan masuk malam ini, Sarip yang kukenal dulu dengan lukisan-lukisannya yang selalu diulas di kelas-kelas perkuliahan, mengirim pesan foto padaku, memamerkan bertumpuk-tumpuk produk barunya. Sebuah karya kaos bergambar Ibex Alpen berwarna hitam dengan beberapa foto orang-orang bergaya necis parlente di sampingnya. Ya, dia sedang melakoni proyek besar untuk hal yang sama dengan Madarji. Aku kenal lama dengan Madarji. Dia supel, ulet, dan…
-
Menyelami sastra bagi saya adalah proses mengejawantah hati untuk kembali pada posisinya. Ia bisa kembali menenang, meneduh, hingga membawa pada penyadaran-penyadaran sarat makna akan kebesaran Tuhan, dan mengukuhkan diri menjadi manusia liyaning liyan. Dari banyak corak tradisi sastra negeri ini, Melayu mengukuhkan dirinya dengan label sastra yang menjurus pada penggambaran latar esoteris ketuhanan. Nama-nama seperti Hamka, Amir Hamzah, hingga Andrea Hirata sekalipun tidak sedikit menyisipkan model latar nilai-nilai ketuhanan di dalamnya, wa bil khusus Islam. Membaca fakta demikian, adalah Hamzah Fansuri yang mendapati tempat teratas dalam jagad kesusasteraan Melayu, lebih-lebih pada tanah Sumatera. Syair-syair Hamzah Fansuri membawa ingatan saya pada…
-
Pagi yang tanggung, banyak orang masih tak membuka jaket mereka, sedang matahari sudah berusaha menyeruak dibalik awan abu-abu. Gudang ini selalu kesiangan. Timbangan duduk dan bertumpuk-tumpuk karung gabah saling ogah-ogahan dijamah. Pun apa yang terjadi dengan Urip, ia sudah layu di sebuah kursi. Subuh tadi istrinya sudah jingkrak-jingkrak membangunkan tidur pulasnya. Begitupula Mahda anaknya, ia menjerit-jerit di kamar mandi sambil memanggil-manggil namanya. Urip gelisah dan salah sangka. Desa yang dikiranya sebagai tempat meneduh ternyaman ternyata tak sepenuhnya benar. Urip tak pernah membayangkan ancaman hidupnya melebihi suara kodok-kodok di kubangan lumpur sawah depan rumah. Justru tikus-tikus domestik dari lubang-lubang kalen yang…