Filsafat

Gagasan Besar Muhammad Abduh : Manusia Khawas dan Independensi Kalam (Bag. 1)

Pertama, wajib lidzatihi adalah satu logika yang tidak terbantahkan, karena semua nalar silogisme akal akan membutuhkan satu realitas yang absolut untuk mengada / mencipta. Hal itu juga menunjukkan jika kita meletakkan keberadaan dzat yang wajib ada dalam sebuah akibat, makai ia mendapati hukum sebagai sebab itu sendiri. Karena sangatlah tidak masuk akal ketika sesuatu yang wajib ada justru tercipta dari sesuatu yang tidak wajib ada, atau yang mungkin ada. Kedua, mumkin lidzatihi, konsep ini ditujukan pada semua realitas ciptaan yang dihadirkan dari pencipta (wajib lidzatihi). Dalam hal ini semua makhluk, manusia, hewan, tumbuhan, atau makhluk-makhluk lainnya adalah realitas yang tidak wajib ada, dalam artian ia tidak dikenai hukum kehendak absolut untuk mencipta.

Ketiga, mustahil lidzatihi, adalah sebuah negasi. Ia melengkapi silogisme yang bagi Abduh katakan sebagai sebab-akibat. Bagaimanapun juga segala yang tidak ada dalam realitas, adalah sesuatu yang tidak diciptakan oleh apapun. Selain itu, konsep mustahil lidzatihi ini juga sebagai pembuktian jika semua realitas yang pasti tercipta dari suatu yang realitas juga.  

Pemikiran Abduh yang demikian ini seperti yang pernah dikampanyekan Descartes pasca abad pertengahan. Mudahnya, pemikiran yang demikian menuntut independensi bahwa setiap manusia mendapat anugerah akal sehat yang bisa menemukan logika tidak terbantahkan jika “Tuhan itu benar ada”. Pemaknaan khawas dan awam bukan berarti terciptanya sebuah kelas dan kesenjangan antar manusia, justru dengan adanya pemikiran demikian harusnya mendorong setiap manusia mengoptimalkan daya berpikirnya untuk menemukan kebenaran sejati. Dengan demikian manusia yang mampu berpikir dan merenungi setiap gejala alam dalam kehidupannya adalah sebaik-baik hamba yang bersyukur.

sumber :

*Harun Nasution. 1987. Muhammad Abduh dan Teologi Rasional Mu’tazilah. Jakarta : Universitas Indonesia

*Muhammad Abduh. 1975. Risalah Tauhid. Jakarta : Penerbit Bulan Bintang

Pages: 1 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *