Mendefinisikan Filsafat Sejarah Filsafat sejarah terdiri dari dua kata, pertama yakni filsafat, kedua “sejarah”. Kata Filsafat berasal dari kata falsafah yang mempunyai arti hikmah,[1] falsafah adalah kata diluar kosakata bahasa arab atau istilahnya dikenal dengan kata yang mu’arrab. Kata falsafah meminjam dari kata yang berasal dari Yunani yaitu philosophia[2] yang berarti kecintaan pada kebenaran (Wisdom). Philosophia lalu digeser logat bahasanya ke Bahasa Indonesia menjadi filsafat atau filosofi. Filsafat memiliki definisi yang sangat banyak dan bervariasi. Filsafat pada awalnya bermakna al-hikmah. Al-Arabi dalam kitabnya fushus al-hikam mengemukakan bahwasanya yang dimaksud al-hikmah ialah proses mencari hakikat suatu perbedaan.[3] Menurut al-Raghib, yang dinamakan…
-
-
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali adalah seorang teolog dan filsuf muslim besar dari persia, yang dikenal sebagai al-Gazel di dunia Barat pada abad pertengahan. Gelar al Hamid yang dinisbatkan kepadanya ialah nama putranya yang sudah meninggal saat masih bayi. Di puncak kejayaannya semua orang terkagung dengannya, karena dia menulis hampir di semua bidang keilmuan. Suatu ketika kakaknya al-Ghazali datang menemuinya dan berkata satu kalimat “Wahai batu asah, sampai kapan kamu menajamkan peralatan pedang pisau dan macam-macamnya, sedangkan kamu sendiri tidak menjadi tajam” Maksud dari perkataan itu ialah, al-Ghazali setiap hari selalu menajamkan orang lain sedangkan dia sendiri itu tidak…
-
Manthiq atau logika, adalah ilmu yang populer dipelajari dewasa ini oleh para mahasiswa pada umumnya, juga para santri yang telah lama menduduki bangku pesantren. Pada dasarnya, manthiq merupakan kata bentukan (musytaq) dari kata nathaqa-yanthiqu yang berarti berbicara. Pengistilahan logika dengan nama manthiq tidaklah salah, sebab berbicara adalah perilaku yang mestinya melalui aktivitas berfikir terlebih dahulu. Oleh karenanya, dalam hemat penulis sah-sah saja mengistilahkan logika dengan istilah manthiq dengan alasan yang telah penulis sebutkan diatas. Dalam perjalannya, manthiq acap kali menemui jalan terjal. Sebab, tidak sedikit golongan yang menentang keras ilmu ini. Dalam khazanah keilmuan fikih misalnya, kita mengenal imam empat madzhab yang sangat populer itu yang terdiri dari Abu Hanifah, Malik…
-
Sebuah karya yang lahir dari proses kreatif, memang lahir tidak jauh dari kondisi lingkungan yang mendiaminya. Entah itu penggambaran langsung dari sisi penulis maupun latar yang ditampilkan, semua pastinya memiliki sisi miniatur kehidupan yang didiami oleh penulis. Bahkan karya fiksi sekalipun, tidak akan luput dari hal demikian. Tidak hanya karya sastra negeri ini, bahkan mancanegara pun begitu. Perjumpaan saya pada karya Pak Tohari justru melalui sebuah cerita pendek “Jasa-jasa Buat Sanwirya”. Kisah pilu lakon sang penderes (penyidap nira kelapa) itu justru membawa ciri khas tersendiri, tentang Islam dan benturan tradisi masyarakat saat itu. Sungguh, Pak Tohari telah mengupas setiap latar…
-
Adalah Arthur Schopenhauer, salah seorang tokoh filsuf yang berasal dari Jerman, yang pada abad ke-19 tertarik untuk memulai kerja-kerja pemikirannnya dalam meneliti bilik-bilik realitas kehidupan manusia yang terpersepsikan oleh pandangan umum sebagai sesuatu yang negatif. Barangkali memang kerena karakter alamiah pemikirannya, disiplin-disiplin pemikiran yang Schopenhauer gagas cenderung berdiri di bawah semangat besar menemukan sisi-sisi positif yang tersembunyi di balik negatifitas. Oleh karenanya termaklumi, jika dalam prinsipnya, tak ada yang tak bermakna dalam kehidupan ini. Di antara medan negatif yang menjadi objek penelitian Schopenhauer adalah perihal pesimisme atau sikap pesimis. Jika dalam budaya sosial masyarakat pesimis itu dianggap buruk dan merugikan,…
-
Catatan sejarah sejak abad ke 14 silam mengungkap, bahwa al-Qur’an telah menghapus jenis diskriminasi antara laki-laki dan perempuan. Keduanya memiliki hak yang sama atas posisi dan keberadaannya di muka bumi. Sebut saja kepemimpinan, di mana dalam prosesnya yang dijadikan pertimbangan hanyalah kemampuan dan pemenuhan kriteria untuk menjadi sosok pemimpin. Sebelum berlanjut, mari melihat ayat 71 surat at-Taubah: وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ Ayat di atas menggunakan kata ‘Auliya’ berarti pemimpin, dan setiap pemimpin tidak hanya merujuk pada laki-laki…
-
Perjumpaan saya pada “Meditations on First Philosophy” adalah bentuk jawaban atas keresahan-keresahan selama ini. Descartes menemukan Tuhan. Begitulah kalimat yang bombastis untuk mengatakan kondisi keresahan demikian. Bahkan saya pun harus ajeg memahami satu per satu, kalimat per kalimatnya, yang seluruhnya adalah fakta tak terbantahkan. Dalam Meditations bab 3, ia membuka dengan menutur I will now shut my eyes, stop my ears, and withdraw all my senses. Descartes menutup semua persepsi dan benar-benar menghilangkan bentuk kebendaan atas segala pikirannya. Namun pernyataan itu justru membuat kebingungan yang mendalam akan tesisnya sendiri, tentang segala realitas yang hadir pada kalimat-kalimat setelahnya. Sungguh betapapun persepsi…
-
Tulisan ini akan penulis buka dengan beberapa pertanyaan kausalistik seperti, apakah manusia benar-benar berkuasa atas kehendak dirinya? Jika demikian, apa fungsi keberadaan Tuhan sebagai pengatur kehidupan manusia? Ataukah sebaliknya, Tuhanlah yang berkuasa penuh atas hidup manusia? Namun, jika memang kehendak dan takdir Tuhan berlaku secara mutlak terhadap gerak-gerik dan kehidupan manusia, lantas apa guna akal-budi yang manusia miliki sebagai landasan yang mendorong berbagai aktifitas dan keputusan manusia? Juga apa lantas urgensi surga dan neraka sebagai imbalan dan konsekuensi atas perbuatan manusia kelak? Dalam diskursus filsafat, pertanyaan-pertanyaan barusan adalah “rumusan masalah” yang menjadi fondasi diskusi dalam sebuah aliran filsafat bernama eksistensialisme.…
-
Hubungan antara filsafat Barat dan Islam menjadi sebuah topik pembahasan yang menarik selama berabad-abad. Sejarah mencatat bahwa pada masa Abbasiyah, filsafat muncul dalam lingkungan Islam, sehingga terdapat relasi antara keduanya. Hubungan antara filsafat Barat dan Islam terbentuk akibat perluasan juga hegemoni politik kaum Muslim ke Kawasan Eropa. Misalnya peradaban Yunani, Persia, sampai India turut mempengaruhi perkembangan filsafat Islam. Sebelum menyoal relasi, alangkah baiknya memahami perbedaan setiap versinya masing-masing. Pertama, filsafat barat lahir dari rahim Yunani dan berkembang seiring dengan filsafat Yunani, sementara filsafat Islam berkembang pada masa kekhalifahan Abbasiyah. Kedua, filsafat Barat dikenal dengan coraknya yang radikal dengan mengutamakan kebenaran…
-
Dinamika penafsiran Al-Qur’an tidak pernah berhenti sejak kitab suci tersebut diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw. Berbagai macam corak penafsiran telah disuguhkan oleh mufasir klasik hingga modern. Penafsiran Al-Qur’an bahkan tidak akan sampai pada titik final selama akal masih eksis dalam diri manusia. Tafsir selalu membuka kemungkinan lahirnya wacana baru yang tidak akan pernah berhenti. Pada abad ke-20 muncul beberapa tokoh yang berkeinginan menegaskan kembali bahwa Islam merupakan agama rahmatan lil-‘alamin. Tidak membedakan antara rakyat kaya maupun miskin, tua maupun muda, laki laki atau perempuan. Adalah Asghar Ali Engineer, salah satu dari beberapa tokoh cendekiawan abad ke-20 tersebut. Bahkan beliau tidak…