Daily Life

Polemik Amerika dan China : Perang Dua Raksasa Dagang Dunia

Beberapa informasi tentang perang dagang begitu memenuhi laman pemberitaan media. Tidak sedikit dari informasi itu membuat kekhawatiran banyak negara. Kekhawatiran itu lebih banyak membayangi negara berkembang seperti halnya negara kita. Lalu seberapa besar dampaknya?, berikut ulasan singkatnya.

Definisi : Perang dagang antara Amerika dan China merupakan benturan konflik ekonomi sejak tahun 2018. Kedua negara besar ini sama-sama saling mematok tarif bea masuk yang tinggi satu sama lain. Kebijakan tarif bea masuk yang tinggi itu bertujuan untuk saling melemahkan dominasi pengaruh produk-produk buatan pihak lawan.

Latar Belakang : Beberapa penyebab utama benturan tersebut adalah persoalan dominasi produk buatan China yang kian merambah naik di pasar internasional. Berikut penjabaran rincinya :

  1. Amerika Serikat merasa rugi ketika mengalami defisit perdagangan besar dengan China. Hal itu berarti Amerika telah mengimpor terlalu banyak dari China daripada ekspornya.
  2. Amerika Serikat menuduh bahwa China telah banyak melakukan pencurian kekayaan intelektual. Tuduhan itu berupa adanya anggapan China telah memaksa perusahaan Amerika Serikat yang berinvestasi di sana untuk mentransfer tekonologi mereka.
  3. Adanya keputusan pemberian subsidi pada perusahaan-perusahaan lokal oleh pemerintah China. Dengan subsidi itu Amerika Serikat menganggap adanya ketakadilan kompetisi yang akan terjadi di pasar global.
  4. Lahirnya teknologi mutakhir yang terus berkembang seperti AI buatan China dan 5G. Amerika Serikat merasa program kampanye “Made in China 2025” merupakan ancaman besar yang secara cepat menggeser produk teknologi mereka.

Dampak Bagi Kedua Negara :

  1. Tarif terhadap barang-barang buatan China menjadi lebih mahal bagi konsumen masyarakat Amerika Serikat.
  2. Petani Amerika Serikat mengalami kerugian atas sebab China membatasi impor produk-produk pertanian AS.
  3. Perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Ford, hingga Boeing mengalami ketakpastian dalam kegiatan operasional ekspor mereka ke China.
  4. China juga mengalami kelambatan perekonomian pada beberapa sektor yang bergantung pada pasar ekspor AS.
  5. China berpeluang membangun branding dan kerja sama dagang dengan negara lain seperti ASEAN dan Uni Eropa untuk mengurangi ketergantungan pada AS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *